PRODUKSI CABAI DAN SAYURAN TOMAT DI BANDUNG JAWA BARAT TERPANTAU NORMAL KEMBALI
Jakartanewsonline.com– Bandung, Produksi pertanaman cabai dan sayuran tomat di Bandung terpantau mulai normal kembali. Petani sayuran dan cabai mulai bergairah menanam kembali setelah beberapa waktu lalu dihadapkan dengan kondisi dan situasi covid-19 yang memberlakukan PPKM disetiap daerah di Indonesia dan Jawa Barat.Petani saat ini mulai bersemangat lagi menanam sayuran dan cabai seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian yang semakin membaik.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi sayuran dan Obat Dinas Tanaman Pangan dfan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir.Ade Romadya Ahmad hariri, MM kepada media diruangan kantornya dikawasan kota Bandung, Senin (1/11/2021). Menurutnya, saat ini petani sayuran mulai bersemangat lagi menanam sayuran dan cabai karna harganya pun mulai membaik seiring permintaan pasar yang mulai ramai kembali dan berangsur normal,” katanya.
“Bebeapa bulan lalu sempat harga cabai melambung diakibatkan kurangnya pasokan ke pasaran. Saat ini pasokan cabai dan sayuran sudah normal kembali, hargapun mulai stabil di pasaran. Ini dilihat dari antusiasnya daya beli di masyarakat di pasar-pasar,” kata Ade Romadya.
Ia juga mengatakan sentra cabai di jawa barat ada di jabar selatan, Kabupaten Tasik dan Garut, Sukabumi dan Ciamis. Untuk pertanaman bawang ada di kabupaten Garut dan Bandung dan kuningan. Untuk pertanaman sayuran tomat dan sawi ditanam di daerah lembang termasuk tomat, harga tomat beberapa waktu lalu sempat harganya tinggi dan saat ini mulai turun harganya karna petani sudah banyak tanam tomat.
Terkait harga cabai kata Ade Romadya, saat ini harga ditingkat petani harganya berkisar 12 ribu sampai 15 ribu rupah per kilo gram dan di pasar berkisar 35 sampai 40 ribu per kg cabai merah dan cabai keriting harganya hampir sama harganya tidak terlalu melonjak,” kata Ade Romadya.
Ade Romadya juga menjelaskan, untuk produksi sayuran tomat di Bandung bulan juli tahun ini sebesar 7,280 ton dengan prediksi total jumlah produksi sampai bulan Desember sebesar 89,943 ton. Untuk produksi cabe besar sampai bulan Juli sebesar,5,627 ton dengan prediksi total jumlah produksi sampai bulan desember sebesar 48,354 ton.
Untuk Produksi cabe rawit bulan juli ini sebesar 2,367 ton, dengan prediksi total jumlah produksi sampai bulan Desember sebesar 27,205 ton. Untuk produksi pertanaman sayuran kentang di bandung sampai bulan juli ini sebesar 7,263 ton, dengan prediksi total jumlah produksi sampai bulan desember sebesar 78,040 ton.
Untuk tanaman sayur kubis bulan juli tahun ini kata Ade Romadya, sebesar 6,564 ton,dengan prediksi total jumlah produksi sampai bulan desember sebesar 82,724 ton. Untuk produksi bawang merah bulan juli ini sebesar 2,178 dengan prediksi total jumlah produksi sampai bulan desember sebesar 51,263 ton.
Untuk Produksi bawang putih di Bandung kata Ade Romadya tidak terlalu besar produksinya, bulan juni ini sebesar 34 ton dan bulan juli produksi turun sebesar 11 ton, dengan prediksi total jumlah produksi sampai bulan desember sebesar 636 ton.
Saat ini Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menghadirkan banyak petani milenial mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari kontibusi para petani sayuran di Bandung Jawa Barat mulai bergairah menanam berbagai sayur sayuran, karna dianggap bisa mendatangkan hasil ekonomi yang baik buat keluarga.Banyak petani petani muda di Jawa Barat mulai terjung ke pertanian.
Dibeberapa kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu mengatakan kalau sektor pertanian merupakan solusi pasti dalam meningkatkan ekonomi rakyat. Saat ini sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tetap berjalan, bahkan mengalami peningkatan produksi secara signifikan. Pertanian selama ini adalah sektor yang paling tangguh,” kata Mentan Syahrul.
Keseriusan Pemerintah dalam hal ini Ditjen Hortikultura Kementan untuk meningkatkan produksi sayuran dan buah buahan dibuktikan dengan akan membangun kampung Hortikultura di seluruh Indonesia pada tahun 2022 yang akan datang. Hal ini juga tidak lepas dari kepemimpinan Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto lewat tangan dinginnya membuahkan ide ide yang bersentuhan langsung dengan petani serta peran Sesditjennya Ibu Retno Wulandari yang setiap harinya turun kelapangan memberikan motivasi bersama petani di seluruh Indonesia.
Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto beberapa waktu lalu mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura menargetkan pembangunan 2.358 kampung hortikultura yang tersebar secara merata di seluruh Indonesia. Program tersebut masuk dalam kegiatan utama Ditjen Hortikultura untuk Tahun Anggaran 2022 mendatang. Selain itu kami menargetkan 320 UMKM Horti yang terdiri dari cabai olahan, bawang olahan, buah olahan dan sayuran serta tanaman obat. Semuanya masing-masing 80 unit,” kata Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto. (Bahar)