PROGRAM GRATIEKS BARANTAN BANDUNG, GENJOT EKSPOR KOPI, MANGGIS DAN TANAMAN HIAS KE MANCANEGARA
Jakartanewsonline.com-Bandung- Program GRATIEKS, Gerakan Tiga kali ekspor dalam setahun Badan Karantina Pertanian Kementan. Melalui Balai Karantina Pertanian Kota Bandung Jawa Barat, sedang gencar dan mengenjot sekaligus mengawal ekspor kopi, buah manggis dan tanaman hias ke mancanegara, utamanya ke negara Emirat Arab, Amerika dan Eropa.
Menurut Syafruddin petugas penanggung jawab wilayah kerja balai karantina Bandung Rabu (2/11/2022), saat ini balai Karantina pertanian Bandung setiap bulan dan setiap minggu mengawal ekspor kopi, buah manggis dan tanaman hias ke berbagai negara Emirat Arab, Amerika dan Eropa.
Ia juga mengatakan, ekspor tersebut masuk dalam program GRATIEKS Balai Karantina Pertanian yang saat ini terus di genjot sesuai arahan pimpinan dari pusat. Selain itu ada juga ekspor kayu, tapi saat ini lebih fokus mengawal ke ekspor kopi organik dari daerah Pengalengan dan Kabupaten bandunh,” kata Syafruddin.
“Ada beberapa kontainer ada puluhan dan bahkan ratusan ton kopi akan di ekspor kenegara tersebut, dan akan dikawal oleh karantina pertanian Bandung untuk menjaga mutunya jangan sampai ada hama yang terbawa ke luar ke negara tujuan ekspor,” katanya.
Ia juga menuturkan, Ekspor kopi ini sangat luar biasa betul, jadi harus kita kawal untuk pelaksanaannya produksi kopi sangat besar di daerah Bandung barat mutu kopinya sangat bagus untuk jenis arabica dan robusta dengan kualitas ekspor.
“Ekspor kopi tersebut kata Syafruddin, nilai ekspornya sangat fantastis tanpa mau menyebut angka nominalnya. Ada beberapa negara tujuan ekspor kopi tersebut Turki dan Mesir dan ke berbagai negara timur tengah dan difasilitasi dari Dinas Perkebunan Jawa Barat.
Badan Karantina pertanian adalah mengawal dan menjaga mutu barang yang akan di ekspor tersebut. Banyak perusahaan yang ikut dalam ekspor kopi besar besaran ini, tapi kita harus fokus yang tergabung dalam wadah koperasi koperasi yang menangani hasil tanaman kopi di Bandung pengalengan ini.
Dalam kunjungan lapangan ke Bandung dan sekitarnya, didaptkan informasi dari Sutisna salah satu petani kopi Bandung, menurutnya Dalam waktu dekat tepatnya awal bulan
desember petani kopi milenial yang tergabung di kota Bandung Jawa Barat akan melakukan ekspor kopi besar-besaran ke negara Turky dan Mesir dan keberbagai negara lain di timur tengah.
Sutisna juga menjelaskan, banyak petani kopi milenial yang ada di jawa barat ini yang mempersiapkan ekspor kopi arabica dan robusta. Rencana mau ekspoe ke negara Emirat arab, Turky dam Mesir dan negara timur tengah lainnya. Saat ini kita mau duduk bersama dengan Dinas perkebunan kota Bandung dan Se Jawa Barat juga petaninya serta perusahaan perusahaan untuk membahas terkait ekspor kopi tersebut.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menyampaikan bahwa kopi Indonesia, khususnya untuk jenis arabika sangat diminati di pasar internasional. Menurutnya, kopi Indonesia memiliki cita rasa yang khas. “Hal ini menjadi point plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif,” kata SYL yang juga penikmat kopi.
Volume ekspor kopi pada periode Januari-Mei 2020, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 127 ribu ton, mengalami peningkatan sebesar 31,05% di periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 96,57 ribu ton. Pada 2024, nilai ekspor kopi ditargetkan mencapai US$2,6 miliar. (Bahar)