BANTUAN BIBIT POHON CENGKEH DAN PALA DARI DITJENBUN KEMENTAN SUDAH DITANAM PETANI PURWAKARTA


Tinjauang ke lokasi Bantuan Bibit Cengkeh dan pala Ditjenbun Kementan di Purwakarta, Kamis (18/11/2021) (foto Bahar Jakarta News)

Jakartanewsonline.com- Purwakarta, Bantuan bibit pohon cengkeh dan bibit pohon pala dari Ditjen Perkebunan melalui Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Ditjenbun Kementan sebanyak 100 Hektare. masing-masing 50 hektare untuk bibit tanaman cengkeh dan 50 Hektare untuk bibit pohon pala. Saat ini sudah ditanam dan sudah tersalurkan dengan baik ke semua petani cengkeh dan petani pala yang tersebar dibeberapa Desa dan kecamatan di kabupaten Purwakarta.

Pantauan media saat mengunjungi lokasi lahan pertanaman bantuan bibit pohon cengkeh dan bibit pohon pala di Desa Gardu kecamatan Kiarapedes dan Desa Ciracas kabupaten Purwakarta Kamis (18/11/2021) mendapatkan laporan bahwa, bantuan bibit tanaman cengkeh dan tanaman pala sudah ditanam semua oleh para petani di masing-masing kelompok taninya diberbagai Desa/Kecamatan di Kabupaten Purwakarta.

Asep Dani salah satu ketua kelompok tani cengkeh jaya Makmur Desa gardu kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta mengatakan, saat ini semua bantuan bibit cengkeh dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertania sudah ditanam di masing masing lahan kelompoknya. Ia juga mengatakan, kelompok taninya beranggotakan 59 orang dapat bantuan 5 hektare dengan jumlah bantuan bibit cengkeh sekitar hampir 200 batang perkelompok tani ditanam di lahan 5 hektare, setiap petani mendapat 20 batang bibit pohon cengkeh untuk ditanam dilahan mereka masinh-masing.

Asep sebagai ketua kelompok tani cengkeh yang mewakili petani cengkeh dikelompoknya di Purwakarta, sangat berterima kasih atas bantuang bibit tanaman cengkeh dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Ditjen Perkebunan Kementan.

Tinjauan lapangan melihat bantuan bibit tanaman cengkeh Ditjenbun di purwakarta

Hanya saja kata asep, kalau ada bantuan lagi tahun depan dari Ditjenbun Kementan, untuk bantuan tanaman bibit cengkeh sebaiknya bibitnya jangan didatangkan dari luar Kabupaten Purwakarta karna belum tentu cocok dengan kultur tanah di Kabupaten Purwakarta, Saat ini banyak tanaman yang mati mungkin belum bisa beradaptasi dengan tanah disini. Informasinya bibit cengkeh yang dtanam adalah bibit pohon cengkeh muda jadi rentang dengan cuaca dan kondisi tanah bila ditanam di sin, Kalau bibit pohon cengkeh muda kurang baik ditanam disini,” kata Asep.

Asep juga mengatakan, kalau tahun depan ada bantuan bibit pohon cengkeh lagi dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, sebaiknya bibitnya dari penangkar bibit cengkeh dari kabupaten Purwakarta saja, jangan didatangkan dari Kabupaten Purwarejo jawa tengah karena belum tentu bisa beradaptasi dengan kondisi tanah disini,” katanya. kalau bisa petani cengkeh juga diberikan bantuan pupuknya,” kata Asep.

Asep juga berharap agar bibit pohon cengkeh yang sudah banyak mati bisa diganti oleh pemerintah dan bisa ditanam lagi oleh kelompok taninya. ia juga berharap kalau nanti ada bantuan bibit pohon cengkeh lagi dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian sebaiknya penyalurannya di bulan Oktober sampai bulan desember saat musim hujan. Kalau bantuan yang lalu kan bulan april pas musim kemarau, banyak tanaman bibit pohon cengkeh yang mati saat ditanam dan tidak kuat dengan terik panas matahari dan kekurangan air,” katanya.

Terkait Bantuan bibit tanaman cengkeh sebanyak 50 hektar dan bantuan tanaman bibit tanaman pala 50 hektare dari Ditjen Perkebunan Kementan melalui Direktorat Tanaman Semusin dan Rempah di Kabupten Purwakarta tahun anggaran 2021.

Kosasih salah satu petani Pala sekaligus ketua kelompok tani jaya sampurna Desa Ciracas Kecamatan Kiarapedes kabupaten Purwakarta mengatakan, saat ini semua bantuan tanaman bibit Pala dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertania pada bulan juni lalu sudah ditanam di masing masing lahan perorang dikelompoknya. Ia juga mengatakan, kelompok taninya beranggotakan 65 orang dapat bantuan 5 hektare dengan jumlah bantuan bibit pohon pala retgantung luas lahan masing perorang kelompoknya, ada yang mendapatkan 50 pohon bibit tanaman pala ada yang mendapatkan 100 batang bibit pohon pala tergantung luas lahan masing-masing.

Tanaman Bibit pala bantuan Ditjen Perkebunan Kementan

Terkait tanaman pala kata Kosasih, semua bermanfaat mulai dari daunnya yang bisa dibuat muinyak atsiri dan buahnya bisa di olah menjadi manisan, tetapi di sini agak kurang bagus di desa Ciracas tumbuhnya agak lama dibanding tanaman manggis. Bibit pala yang ditanam saat ini bibitnya dari purwakarta juga. Hanya saja pas penyalurannya bantuan bibit tanaman pala nya disalrkan saat musim kemarau, jadinya banyak kendala gagal tumbuh tanaman bibit pala nya,” kata Kosasih.

Kosaih berharap kalau ada bantuan lagi ke kelompoknya sebaiknya diganti sama bibit pohon manggis saja, karna tanaman pala di desanya kurang bagus ditanamnya. Kalau tanaman manggis dan duren sangat baik dan subur di desanya. Terkait bantuan bibit tanaman pala dari Ditjen Perkebunan kementan, Kosasih mewakiki petani pala dikelompoknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Perkebunan Kementan.

Nia Nuraeni salah satu penyuluh di kecamatan Kiarapedes kabupaten Purwakarta desa binaan desa ciracas menambahkan, terkait bantuan bibit cengkeh dan bibit tanaman pala dari Ditjen Perkebunan Kementan, pengirimannya kalau ada bantuan bibit pas mau musim hujan, dan bibitnya juga harus disesuaikan diusahakan jangan bibit dari luar Purwkarta soalnya susah adaptasi tanahnya dan bibitnya kalau bibit dari luar mudah-mudahan bantuan bibit cengkeh dan pala yang sudah diterima dimanfaatkan dengan baik dan dengan adanya bantuan bibibit cengkeh dan pala ini dari Ditjen Perkebunan Kementan bisa bermanfaat bagi petani di Purwakarta ini utamnya di Kecamatan Kiarapedes ini.

Menurut Nuraeni, sebagai penyuluh ia selalu mendapingi petani disini untuk pengembangan tanaman cengkeh dan pala. Bantuan dari pemerintah pusat melalui Ditjen Perkebunan Kementan sangat membantu petani disini dari sisi perekonomiannya. Bisa menyekolahkan anak-anaknya dari hasil kebun,” tutr Nuraeni.

Didit Kepala Seksi Produksi dan Sumberdaya Perkebunan Dinas pertanian Kabupaten Purwakarta juga menambahkan, terkait bantuan bibit dari pusat waktu penyaluran bibitnya harus tepat saat musim hujan, kalau bisa bantuannya jangan ke rempah saja tapi bantuannya bisa berbentuk pupuk yang sangat dibutuhkan para petani disini.

“Bibit teh juga sangat baik ditanam disini. Bantuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Perkebunan sangat membantu masyarakat dan petani disini, semoga kami di dinas pertanian bisa mengawalnya dengan baik semua bantuan dari pemerintah dari pusat. Alhamdulillah tahun ini ada bantuan dari provinsi dan pusat untuk pengolahan minyak atsiri pala, jadi kalau buah pala dari bantuan ini sudah berbuah, gampang untuk pemasarannya karna disini sudah ada tempat pengolahannya.

Menurut data di Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta pada 2018 lalu, terdapat 1.838 hektare perkebunan cengkeh secara keseluruhan. Hasil produksi dari lahan seluas itu mencapai 486 ton per tahun. Dari data yang ada jumlah petani cengkeh di daerahnya saat ini mencapai 2.378 orang.

Pemerintah daerahnya selama ini terus memberikan pelatihan kepada para petani cengkeh untuk memaksimalkan potensi yang ada. Salah satunya, memberikan pemahaman mengenai penyakit jamur akar akibat penanaman di kebun campuran. Petani disini biasanya menanam komoditas apa saja yang menghasilkan untuk bisa dijual untuk perekonomian keluarga.

 

Bibit tanaman cengkeh

Pada kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi upaya dan kinerja Ditjen Perkebunan, karena selama 2 (dua) tahun pandemi Covid-19 seluruh sektor melemah, kecuali pertanian Indonesia termasuk perkebunan terbukti bertahan.

“Perkebunan merupakan masa depan, kedepannya perkebunan yang menentukan, setelah ketahanan pangan terwujud. Presiden mengapresiasi capaian dan kinerja Kementerian Pertanian di masa pandemi ini. Ekspor pertanian naik karena adanya kontribusi perkebunan juga, dalam kondisi pandemi covid-19 ini perkebunan turut mengangkat perekonomian nasional. PDB pertanian mengalami kenaikan dibandingkan sektor lain,” demikian disampaikan Syahrul Yasin Limpo, Mentari Pertanian, saat memberikan arahan kepada jajaran lingkup Ditjen Perkebunan belum lama ini di Jakarta.

Mentan SYL meminta jajaran Ditjen Perkebunan agar segera melakukan evaluasi kegiatan/program yang telah dilaksanakan selama tahun 2021, dan mengidentifikasi serta memetakan program dan komoditas prioritas utama guna perencanaan kegiatan/program tahun 2022 agar kedepannya lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Kalau ingin menguasai pasar dunia harus bisa mempersiapkan ketersediaan stok sehingga dapat memenuhi kebutuhan. Untuk itu harus dirancang dengan sebaik-baiknya. Tahun depan perkebunan harus bisa lebih baik lagi dibandingkan tahun sebelumnya, semakin baik, harmonis, dan kompak, karena komoditas perkebunan sebagai penopang perekonomian nasional,” tuturnya.

Tahun depan kekuatan pertanian tak hanya di tanaman pangan saja tetapi juga perkebunan, Mentan meminta agar jajaran lingkup Ditjen Perkebunan dapat lebih memperkuat dan meningkatkan kembali upaya, strategi, inovasi dan kreativitasnya sehingga komoditas perkebunan Indonesia semakin dikenal dan memiliki daya saing di pasar global.

“Kedepannya harus lebih baik lagi, tingkatkan kinerja, kreativitas dan inovasi dalam pelaksanaan kegiatan perkebunan, karena ini sebagai bentuk pengabdian dan ibadah kepada petani, masyarakat termasuk keluarga, cintai dirimu, cintai pekerjaanmu, perkebunan buat sesuatu, beri kontribusi untuk bangsa ini dan hidup bermakna,” katanya.

Ali Jamil, Plt Direktur Jenderal Perkebunan, menambahkan, diharapkan realisasi kegiatan dapat mencapai 95 % pada bulan November-Desember ini. Untuk itu perlunya percepatan realisasi kegiatan lingkup Ditjen Perkebunan dan langkah strategis yang tepat guna peningkatan pelaksanaan program maupun kinerja atau kegiatan perkebunan kedepan.

“Baik diskusi dengan pakar untuk evaluasi, studi kesesuaian lahan, koordinasi dengan pihak terkait perkebunan dan langkah strategis lainnya, hal ini perlu dilakukan demi kelancaran pelaksanaan pengembangan perkebunan yang lebih baik lagi,” kata Ali Jamil. (Bahar/Edwin)

Berita Terkait

Top