PROGRAM GRATIEKS BARANTAN KAWAL EKSPORTIR HASILKAN KONTRAK BARU RP 366,7 MILIAR UNTUK EKSPOR KOPI INDONESIA KE MESIR
Jakartanewsonline.com– Kairo Mesir – Empat eksportir kopi tanah Air Raih kesepakatan baru dengan total nilai Rp 366,7 miliar di Kairo, Mesir. Kesepakatan itu Diraih di tengah tur One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (Odicoff), Kementerian Pertanian (Kementan).
Program GRATIEKS, Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian Dalam Setahun yang dicanangkan Badan Karantina Pertanian Kementan, Berhasil mengawal kesepakatan perjanjian kerjasama ekspor kopi ke negara Mesir yang menghasilkan kontrak baru Rp 366,7 Miliar antar kedua negara untuk ekspor kopi Indonesia ke Mesir.
Ada 4 perusahaan kopi yang berhasil mendapatkan kontrak baru di tahun 2022 masing-masing adalah PT TDI, PT AJ dengan dua importir di Kairo dan PT GCB.
Odicoff, merupakan upaya Kementan untuk memacu nilai ekspor pertanian melalui kegiatan tur promosi. Hal ini sejalan dengan gagasan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk meningkatkan nilai ekspor pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks).
“Alhamdulilah, dengan kualitas dan rasa yang khas, kopi kita baik robusta maupun arabica makin digemari,” kata Kepala Badan Karantina (Kabarantan) Pertanian Kementan, Ir. Bambang saat membuka acara promosi Odicoff di Hotel Grand Nile Tower, Kairo, Mesir, Senin (29/11/2021).
Kabarantan, Ir. Bambang, juga mengatakan, selain kopi, 10 komoditas pertanian tanah air yang telah berhasil masuk ke Mesir adalah minyak kelapa mentah, tepung kelapa, kakao pasta dan bubuk, tepung kelapa dan parut, karet lempengan, minyak sawit, pala biji dan cengkeh.
Dari data BPS, tercatat ekspor pertanian kita ke Mesir senilai 767,5 juta USD atau setara dengan Rp 10,7 triliun, dan sebaliknya, nilai impornya mencapai 43,2 juta USD atau Rp 604,8 miliar.
“Neraca perdagangan yang surplus ini, mari kita jaga dan tingkatkan bersama,” kata Bambang.
Kuasa Usaha ad-interim KBRI Kairo, Aji Mulya mengapresiasi tur promosi yang dilakukan Kementerian Pertanian, karena membuka kesempatan baik untuk ragam komoditas dan pelaku usaha baru ke Mesir.
“Kehadiran Delri Odicoff menunjukan kesungguhan jajaran Kementan untuk menjaga kerjasama Indonesia – Mesir, dan tentunya sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi nasional,” ujar Aji.
Emad Attiya, El Omda Coffee Company, salah satu importir yang telah membeli produk kopi Indonesia menyebutkan bahwa saat ini makin banyak perusahaan Mesir dan Indonesia yang bekerjasama.
“Pengalaman saya selama ini, pemerintah Indonesia terus mempermudah proses ekspor dan impor produk pertanian. Saya yakin kedepan makin banyak bisnis yang dapat kita lakukan ,” kata Yaman.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini terdiri dari pameran komoditas dan pertemuan bisnis. Sebanyak 87 pelaku usaha agribisnis asal Mesir hadir dan 24 eksportir asal Indonesia hadir secara daring pada kegiatan Odicoff di Mesir. (bhr)