PROGRAM PERTANIAN DARI KEMENTAN SANGAT DIRASAKAN MANFAATNYA PETANI DI KABUPATEN BANDUNG
Jakartanewsonline.com– Bandung. Program-program dari pemerintah pusat melalui Kementerian pertanian (Kementan) tahun lalu dan tahun ini yang digelontorkan Kementan ke Kabupaten Bandung Jawa Barat sudah dirasakan manfaatnya oleh para petani di Kabupaten Bandung Jawa barat. Hal ini disampaikan para petani di daerah Bandung saat media melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Bandung Jawa Barat, kamis (10/2/2022).
Obur salah satu petani yang juga sebagai Ketua Poktan Mekarwangi Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Barat mengatakan, dengan adanya bantuan program pemerintah lewat Kementerian Pertanian panen padi tahun ini hasilnya sangat baik. Tanam padi non organik dan budidaya padi organik yang saat ini kami lakukan selama 20 tahun sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh para petani di sini,” katanya.
“Hasil panen tahun ini padi non organik dan padi organik lebih menguntungkan, karena biaya produksi jauh lebih murah serta harga beras yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Utamnya di Kabupaten Bandung Barat,” tuturnya.
Hasil panen padi petani lansung dijual ke pasar-pasar disekitar Bandung, ada juga pedagang yang sengaja datang lansung ke para petani untuk membeli hasil panen padinya,” kata Obur.
“Menurut Obur Poktan mekarwangi setelah adanya bantuan Irigasi perpompaan dari pemerintah tahun 2018, kali ini dapat menanam padi sebanyak 3 kali tanam dalam 1 tahun yang semula hanya 1 kali dalam 1 tahun, bahkan bertekad akan menanam padi sebanyak 4 kali dalam satu tahun pada lahan yang sama (IP 400),” tutur Obur.
Obur juga mengatakan, Program Kementan seperti bantuan pupuk, Irigasi tersier, pompanisasi dan embun serta bantuan pupuk bersubsidi dan mesin pertanian sudah banyak petani merasakan manfaatnya dari program-program tersebut,” katanya.
Dede salah satu petani di Soreang Bandung Barat mengatakan, jaringan irigasi tersier program dari Kementan membuatnya bisa panen hingga 3,5 ton. Padahal, lahan miliknya tidak terlalu luas. Hanya sekitar 4.000 meter persegi. Adanya program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) oleh Ditjen Prasarana dan sarana Pertanian (PSP) Kementan sangat membantu para petani di Kabupaten Bandung Barat utamanya di Soreang Jawa Barat.
Dede juga berharap, kedepannya ada bantuan lainnya dari Kementerian Pertanian seperti benih atau bibit yang bisa ditanam di Kabupaten Bandung untuk petani disini ,” harapnya.
Bantuan APBN dari Kementerian Pertanian (Kementan) berupa pembuatan irigasi tersier ke kabupaten Bandung Jawa Barat sangat dirasakan manfaatnya oleh petani di Kabupaten Bandung. Hal ini disampaikan juga oleh Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Bapak Diar, saat di konfirmasi di Kabupaten Bandung, saat media melakukan pantauan ke Kabupaten Bandung Barat.
Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk meningkatkan produksi padi disetiap daerah di Indonesia.
Beberapa waktu lalu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pun menekankan, salah satu hal penting untuk memaksimalkan pertanian adalah RJIT “Dengan water management seperti yang dilakukan pada RJIT, kami sudah memastikan ketersediaan air untuk lahan persawahan.
“Jadi meski harus menghadapi musim kemarau, petani tidak perlu khawatir, karena sudah ada RJIT,” kata Mentan Syahrul
Pantauan media ke Bandung mendapatkan informasi, prakiraan luas panen lahan pertanian padi di Kabupaten Bandung mencapai 19.820 hektare pada November-Desember 2021 ini. Hal itu setelah periode tanam pada Agustus-Oktober seluas 20.860 hektare. Dengan produksi gabah kering panen 123.478.600 kg atau beras 86.435.020 kg, jumlah penduduk 3,4 juta dan kebutuhan konsumsi beras 27.774.000 kg/bulan di Kabupaten Bandung.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, pak Diar, saat di konfirmasi di Kabupaten Bandung, saat media melakukan pantauan di Kabupaten Bandung mengatakan, memang betul saat ini petani di Kabupaten Bandung sudah mengoptimalkan semua lahan-lahan tidur untuk ditanami padi atau tanaman-tanaman lainnya seperti sayur sayuran. Lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung terus dioptimalkan untuk menghasilkan produksi padi secara kontinyu, setelah selesai panen langsung tanam lagi,” katanya.
“Kebutuhan beras antara November 2021 hingga Januari 2022 sebanyak 83.232.000 kg, maka cadangan beras mencapai 3.203.000 kg. Artinya, persediaan beras dari sisi produksi di Kabupaten Bandung untuk menghadapi Bulan puasa dan lebaran tahun ini Insyaa Allah aman terkendali.
Kabupaten Bandung saat ini sudah beberapa bulan lalu sudah memasuki masa tanam padi dan ada juga yang sudah mau panen. Luas tanaman padi yang diairi irigasi tersier seluas 23 ribu hektare dari jumlah luas lahan pertanian di kabupaten Bandung Barat 31 ribu hektare. Sawah tadah hujan ada 8 ribu hektare,,” kata Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, pak Diar. (Bahar)