PRESIDEN JOKOWI APRESIASI KEMENTAN BISA HASILKAN BENIH UNGGUL PADI 12 TON PER HEKTARE
Jakartanewsonline.com– Presiden Joko Widodo mengapresiasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian (BBPTP Kementan) sukses mengembangkan benih unggul yang bisa menghasilkan produksi padi 9-12 ton per hektare.
“Saya yakin karena kita sudah 3 tahun ini tidak impor beras kita bisa swasembada beras dan akan segera kita capai. Katakanlah rata-rata 7 sampai 8 ton saja itu sudah sebuah lompatan yang sangat baik bagi stok ketersediaan pangan utamanya beras kita,” ujar Presiden di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa, 12 Juli 2022.
Jokowi menegaskan, pengembangan benih padi sangat penting untuk meningkatkan produksi padi nasional. Dia ingin Indonesia sebagai negera besar mampu menguatkan sektor pangan agar terhindar dari krisis pangan global.
“Kita tahu bahwa dunia sekarang ini sedang terjadi kekurangan pangan di mana-mana. Oleh sebab itu kita harus waspada memastikan ketersediaan pangan kita masih pada kondisi yang aman. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa yang namanya benih itu sangat penting sekali dalam rangka menaikkan produksi beras kita di setiap hektarnya,” katanya.
Namun Jokowi meminta agar pengembangan benih tidak hanya terfokus pada benih padi, melainkan juga benih lain seperti singkong, sagu, sorgum dan jagung dapat dikembangkan untuk mendukung subtitusi pangan lokal. “Ini masih memiliki peluang untuk kita tingkatkan produksinya,” katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas arahan dan dukungan Presiden terhadap kemajuan benih padi di Indonesia. Dia berjanji pengembangan serupa juga akan dilakukan pada komoditas lain untuk mendukung terwujud swasembada pangan secara nasional.
“Kita sudah petakan mana saja wilayah wilayah yang akan ditanami sorgum, sagu, porang dan lain sebagainya. Juga kita sudah melepas beberapa varietas unggul padi kita untuk hasil yang jauh lebih baik. Sekali lagi terimakasih kepada Bapak Presiden atas perhatiannya terhadap sektor pertanian,” ujarnya. (*/Bahar)