STOK DAGING SAPI DI BANDUNG JELANG BULAN RAMADHAN AMAN 3 BULAN KEDEPAN
Jakartanewsonline.com– Bandung, Jelang bulan Ramadhan tahun ini ketersediaan hewan dan daging sapi di Kota Bandung dipastikan aman sampai tiga bulan ke depan.Demikian disampaikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar kepada media saat memantau ketersediaan daging sapi di Bandung Jawa Barat, Kamis (25/2/20221).
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar juga menilai harga daging sapi yang terus melonjak bukan karena kekurangan ketersediaan. Namun, memang harga jual dari pemasok menjadi penyebabnya. Meski demikian, ia memastikan ketersediaan hewan dan daging sapi di Kota Bandung dipastikan aman sampai tiga bulan ke depan.
“Masyarakat selain mengonsumsi daging segar dari sapi hidup juga dari daging beku. Persediaan daging beku relatif bagus, bahkan Bulog yang punya stok sampai 1,9 ton dan bisa cukup untuk 2-3 bulan, dan di RPH (rumah pemotongan hewan) pun sapi itu tersedia,” jelasnya,
Menurut Gin Gin, harga jual daging sapi normalnya di kisaran Rp 110.000-Rp 120.000 per kilogram. Namun kini menembus Rp.130.000-Rp 134.000 per klogram. Kenaikan bukan hanya di Kota Bandung, melainkan global. Pasalnya, kebijakan pengadaan sapi di Indonesia masih tergantung kepada pengimpor dari negara lain. Sehingga ketika ada kenaikan di negara pengimpor, otomatis imbasnya akan sampai ke konsumen.
“Tidak hanya Kota Bandung, hampir sebagian besar di Indonesia sapinya impor. Jadi ketergantungan yang tinggi itu, belum ada kesiapan dari Indonesia untuk menghasilkan sapi yang di produksi di negara kita, itu kelemahan kita,” jelasnya. Namun untuk mengantisipasi hal itu, Gin Gin mengaku terus berkoordinasi baik dengan Kementerian maupun dengan para pengusaha di Kota Bandung.
Selain itu, Gin Gin juga mengajak masyarakat untuk sementara beralih mengkonsumsi daging lain, seperti ikan dan ayam. “Kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi bahkan mengalihkan konsumsi ke daging lain seperti ikan, dan ayam. Kita merekomendasikan itu sementara. Termasuk operasi pasar perlu kita siapkan,”
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, jelang Bulan puasa Ramadhan 2021, ada defisit pada stok daging di tanah air. Dari konsumsi yang mencapai 600 ribu ton dalam satu tahun, saat ini hanya tersedia 400 ribu ton saja.
Meski demikian, kata Syahrul belum merinci langkah yang akan diambil untuk menutupi kekurangan ini. Ia hanya menyampaikan strategi pengamanan stok pangan secara umum, seperti memotong jalur distribusi hingga operasi pasar.
Di sisi lain, daging adalah salah satu komoditas yang rutin mengalami kekurangan stok dan kenaikan harga menjelang Ramadhan. Tahun lalu misalnya, ada defisit stok dua bulan menjelang Ramadhan.
Berdasarkan data pada rapat koordinasi yang digelar Kementerian Perdagangan saat itu, sisa pasokan daging Perusahaan Umum Bulog per 2 Maret tahun lalu sebesar 565,33 ton. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat setiap bulannya rata-rata 58 ribu ton dengan produksi rata-rata nasional 34 ribu ton.
Mentan Syahrul juga mengatakan, akan memantau pergerakan seluruh komoditas pangan nasional menjelang Ramadhan ini. “Yang pasti kita tidak boleh membuat harga mahal sehingga rakyat kita tidak bisa makan,” katanya. (Bhr)