WALAU KENA DAMPAK FENOMENA EL NINO, PETANI BANDUNG TETAP OPTIMIS UNTUK TANAM PADI
Jakartanewsonline.com– Bandung, Fenomena el nino saat ini membawa dampak bagi pertanian di Jawa Barat dan daerah lainnya di Indonesi. Utamanya di Bandung Jawa Barat. Walau demikian petani di Bandung dan sekitarnya tetap optimis untuk menanam padi. Saat ini di Kabupaten Bandung dan sekitarnya sudah mulai masuk masa tanam Agustus september. Ada juga yang mulai panen padi hasil tanam bulan juni lalu.
Stok pangan pokok, khususnya padi di wilayah Jawa Barat masih aman. Meski demikian kewaspadaan terkait dampak El Nino tetap dilakukan terutama menyikapi risiko kekeringan lahan pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar Mohamad Arifin menyebutkan, dari 11 bahan pokok yang selalu menjadi pantauan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar, tujuh di antaranya selalu surplus. Sedangkan empat bahan pokok lainnya meski defisit bisa dipenuhi melalui perdagangan antar daerah provinsi.
“Pemprov Jabar sudah melaksanakan langkah dan antisipasi menghadapi El Nino baik dari sisi stok dan distribusinya. Terkait stok aman dan distribusi lancar sehingga kami tidak khawatir dengan kemungkinan adanya dampak El Nino.
DKPP juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino seperti dalam mengantisipasi stok daging dan telur, juga dengan Dinas Sumber Daya Air Jabar untuk distribusi pengairan lahan pertanian serta dengan PT Agro Jabar untuk distribusi dan stok pangan.
Arifin menambahkan, khusus untuk beras, prognosa tahun 2022 mencapai 8 juta ton sehingga surplus untuk memenuhi kebutuhan Jabar yang hanya sekitar 6,4 juta ton di tahun 2023 ini. Sisanya sekitar 1,7 juta ton akan menjadi beras cadangan atau stok pemerintah untuk kebutuhan mendesak seperti antisipasi bencana alam dan operasi pasar. “Tahun 2023 target produksi beras kita 11 juta ton, optimistis tercapai, ” kata Arifin.
Edi Mulyana Kepala Bidang Prasarana dan sarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat juga mengatakan, Panen padi di wilayah Bandung dan sekitarnya tahun ini hasilnya sangat baik dan panennya melimpah. Hal ini terkait adanya opimalisasi lahan pertanian di Kabupaten bandung sudah berjalan baik. Setiap lahan digunakan untuk menanam padi atau tanaman sayur-sayuran dan tanaman yang bisa dipanen jangka pendek.
Menurutnya, Setiap lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung ditanami oleh para petani, agar tak ada yang menganggur terlalu lama. Petani disini setelah panen mulai tanam kembali, ada yang tanam sayuran ataupun dilakukan pengolahan lahan untuk ditanami kembali padi non organik dan padi organik,” katanya.
Dadang salah satu petani Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Barat, Kamis (31/8/2023) mengatakan, dengan adanya bantuan program pemerintah lewat Kementerian Pertanian tanam padi dan panen padi tahun ini hasilnya sangat baik. Tanam padi non organik dan budidaya padi organik yang saat ini kami lakukan selama 20 tahun sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh para petani di sini,” katanya.
“Hasil panen tahun ini padi non organik dan padi organik lebih menguntungkan, karena biaya produksi jauh lebih murah serta harga beras yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Utamanya di Kabupaten Bandung Barat,” tuturnya.
Asep salah satu petani di Kabupaten Bandung juga menambahkan, Kabupaten Bandung memiliki lahan yang cukup luas dan dapat dimanfaatkan untuk tanaman palawija dan tanaman lainnya. Selain itu, disamping itu sumber daya manusia generasi muda yang dinilai cakap dalam bertani dapat terfasilitasi.
Asep juga menjelaskan, saat ini banyak tanah di Kabupaten Bandung yang bisa di olah dan ditanami produk pertanian, banyak kesempatan pasar yang kita peroleh jika kita olah lahan untuk di tanami produk pertanian. Dan disini banyak generasi muda yang mulai menekuni pertanian karena dianggap menguntungkan hasil yang diperoleh jika bertani,” kata Asep. (Bahar)