SEMINGGU SETELAH LEBARAN, HARGA DAGING SAPI, AYAM DAN TELUR DI KOTA MAKASSAR MULAI NORMAL
Jakartanewsonline.com– Makassar, Jelang hari raya idul fitri 1445 H tahun 2024, sejumlah harga bahan pangan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) naik. Beberapa harga pangan mengalami kenaikan di antaranya daging sapi daging ayam, telor ayam bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng. satu minggu setelah lebaran harga harga mulai berangsur turun dan normal kembali. Hal ini terungkap saat pantauan lapangan kebeberapa pasar tradisional di kota Makassar, Jumat (19/4/2024).
Pantauan di Pasar Tradisional Panakkukang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel harga telur per rak naik dari Rp 55.000 menjadi Rp 65.000. Daging sapi dijual hingga Rp 145.000 per kilogram dari sebelumnya berkisar Rp 120.000-Rp 130.000 per kg. Ayam potong yang sebelumnya Rp 27.000 per kg kini dijual hingga Rp 37.000 per kg. Di beberapa pasar, harganya mendekati Rp 50.000 per kg. Saat ini stelah satu minggu setelah lebaran harga harga tersebut kembali normal seperti sebelum hari raya.
Untuk harga cabai dan tomat di Pasar Tradisional Panakkukang mengalami penurunan. “Cabai keriting itu turun, sekarang Rp 60.000 per kilogram sebelumnya Rp 80.000 per kilo. Cabai rawit turun dari Rp 80.000 ribu menjadi Rp 70.000 ribu, Sama halnya dengan harga tomat juga mengalami penurunan memasuki bulan Ramadhan. “Kalau harga tomat turun dari Rp 25.000 sekarang menjadi Rp 15.000 per kilogram,” ungkap Ilawati (27 thn) salah satu pedagang di pasar Panakkukang Makassar.
Sementara, pedagang lainnya yakni Dilla (26 thn) mengungkap bahwa harga bawang merah dan putih mengalami kenaikan. Dikatakan Dilla, bawang putih yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 40.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 45.000 per kilogram. “Untuk bawang merah, samaji (sama) dengan bawang putih kisaran harganya,harga minyak goreng naik dari Rp 36.000 menjadi Rp 37.000 dalam kemasan dua liter.Saat ini harga harga tersebut mulai berangsur mengalami penurunan hrga kembali normal seperti sebelum hari raya idhil fitri,” tuturnya.
Hampir semua harga di pasar pasar tradisinal di Kota makassar dan sekitarnya mengalami penurunan, Harga sembako saat ini mulai berangsur turun dan terkendali, seperti daging sapi dan ayam juga telur. Meskipun ada kenaikan harga, tapi tidak signifikan. Salah satunya adalah bawang merah dan cabai rawit. Sementara untuk cabai keriting dan cabai besar harganya masih stabil.
Terkait jumlah populasi sapi yang tersebar di beberapa kabupaten di sulsel saat ini lebih dari satu juta ekor sapi. Tahun lalu program vaksin untuk sapi di makassar 1 juta vaksin saat ini sudah realisasi 40-60 persen.
Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ir. Taufik, SPt, M.Si. IPU, Saat bincang-bincang di Kantornya kawasan jalan Veteran kota makassar Sulawesi selatan, beberapa waktu lalu.
Taufik juga mengatakan, selain program vaksin yang sudah berjalan di sulsel adalah sapi kawin suntik agar bisa bunting untuk menambah populasi sapi di makassar sulsel. populasi yang saat ini paling banyak sapi ada di kabupaten Gowa, Bone, Wajo dan sidrap dan beberapa kabupaten lainnya.
Ia juga mengatakan, penyakit pmk dan jembrana sudah di tangani dengan baik dan saat ini sudah tidak ada lagi penyakit Penyakit mulut dan kuku (PMK) di makassar sulsel sudah aman,” kata Taufik.
“Setiap perdagangan lalu lintas sapi antar kabupaten atau luar daerah sulsel wajib di vaksin dua kali, dan pihaknya sudah berkoodinasi dengan petugas karantina hewan setempat untuk memonitor kelengkapan vaksin hewan sapi yang melintas antar daerah, agar aman dari penyakit,” tutur Taufik.
Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang dilakukan sinergi program Plt Gubernur Sulsel pengembangan tanam pisang diberbagai kabupaten di sulsel. batang pisan bisa buat pakan ternak sapi. Ini bisa menambah populasi ternak sapi kedepan kalau program ini berjalan,” kata Taufik.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nurlina Saking menyampaikan penyaluran Vaksin dengan harapan vaksin pada populasi sapi di sulsel itu diharapkan mampu mencapai 75 persen dari jumlah Populasi Sapi yang ada di sulsel,” ungkapnya.
“Vaksin itu kan cakupannya minimal vaksinasi itu 75 persen dari jumlah populasi sapi yang ada di sulsel,” Kata Nurlina Saking. (Bahar)