PELUANG EKSPOR KOMODITAS TANAMAN JAHE DI TASIKMALAYA TERBUKA LUAS
Jakartanewsonline.com- Tasikmalaya, Tanaman Jahe termasuk komoditas hortikultura bernilai ekonomi cukup tinggi, sebab memiliki banyak manfaat. Mulai sebagai bahan baku pembuatan minuman penghangat, bumbu dapur, penambah rasa atau penyedap makanan hingga bahan baku herbal. Komoditas pertanian tanaman jahe di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat berpeluang besar untuk diekspor ke mancanegara.
Pantauan media ke Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (7/5/2021) menyebutkan bahwa, komoditas pertanian Jahe merupakan salah satu jenis tanaman obat unggulan Kabupaten Tasikmalaya. Oman Salah satu kelompok tani Sindang tasik yang telah membudidayakan tanaman jahe terutama jahe gajah terdapat di Desa Eureunpalay salah satu dari 8 Desa di wilayah Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya yang terletak kurang lebih 13 Km kearah utara dari kecamatan Cibalong yang saat ini giat-giatnya menanam tanaman jahe.
Menurut Oman, luas lahan yang ditanami jahe selalu menunjukan peningkatan seiring minat para petani yang makin tinggi karena lebih menguntungkan, apalagi tanaman jahe sangat dibutuhkan masyarakat luas di masa pandemi Covid-19 ini.”Sebagian besar budidaya jahe ditanam dengan sistem tumpangsari atau hamparan luas ataupun spot-spot dipaduukan dengan tanaman jagung, jahe dan kacang tanah, padahal masih terbuka luas untuk menambah luasan tanam,” ujar Oman.
Oman juga mengatakan, peluang ekspor komoditas jahe saat ini terbuka lebar, seiring melimpahnya produksi pertanaman jahe di petani. saat ini Pintu gerbang ekspor jahe ke berbagai negara terbuka luas. Biasanya para pelaku eksportir tidak langsung melakukan pengiriman, terlebih dulu dibersihkan, dijemur, disortir, ditimbang, serta dikemas sebelum dikirim ke luar negeri agar kualitas jahe tetap terjamin.
Menurutnya, Peluang untuk ekspor masih terbuka luas, permintaan jahe saat ini terutama berdatangan dari sejumlah negara. Di antaranya Bangladesh, Pakistan, Belanda dan Brunei Darussalam. “Pembeli luar negeri lebih tertarik jahe dari Tasikmalaya dan daerah garut, bila dibandingkan jahe dari Vietnam dan Thailand. Ini disebabkan kandungan minyak atsiri, pati dan serat jahe dari Tasikmalaya dan Garut lebih baik,” kata Oman.
Oman juga menceritakan kalau beberapa bulan lalu dilakukan ekspor jahe oleh salah satu instansi. Ekspor perdana yang terlaksana pada tanggal 23 April 2021 di Kampung Warung Peuteuy, Kabupaten Tasikmalaya ini diharapkan dapat mendorong ekportir dari daerah untuk dapat melakukan ekspor, agar produk dalam negeri dapat bersaing secara global, yang pada akhirnya dapat memulihkan ekonomi nasional,” tutur Oman.
Bulan lalu kata Oman, Sebanyak sepuluh ton jahe besar atau biasa disebut jahe gajah telah diekspor dengan tujuan negara Malaysia.Tanaman obat ini sudah banyak sekali dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai bahan obat-obatan dan juga dapat dipergunakan untuk bumbu masakan. Jenis jahe gajah merupakan jenis yang paling populer karena memiliki ukuran yang lebih besar dan juga memiliki kualitas yang unggul. Petani jahe di kabupaten Tasikmalaya berharap, ekspor jahe terus berlanjut. Dengan harapan dapat dibantu oleh pemerintah daerah dan pusat,” kata Oman. (Bhr)