BANTUAN IRIGASI TERSIER DARI KEMENTAN SANGAT DIRASAKAN MANFAATNYA PETANI KABUPATEN BANDUNG
Jakartanewsonline.com– Bandung, Bantuan APBN dari Kementerian Pertanian (Kementan) berupa pembuatan irigasi tersier ke kabupaten Bandung Jawa Barat sangat dirasakan manfaatnya oleh petani di Kabupaten Bandung. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Bapak Diar, saat di konfirmasi di Kabupaten Bandung, saat media melakukan pantauan ke Kabupaten Bandung, Kamis (25/11/2021),
Sekretaris Dinastan Kabupaten Bandung Barat Pak Diar juga mengatakan, dengan adanya bantuan APBN dari direktorat Irigasi Ditjen Prasarana dan sarana Pertanian (PSP) Kementan terkait pembuatan irigasi tersier, pembangunan Embung dan bantuan pompanisasi untuk petani di Kabupaten Bandung, hasil panen padi jagung dan komoditas pertanian lainnya sangat baik,” kata sekretais Dinastan Bandung Barat, Pak Diar.
Menurut pak Diar, Bantuan anggaran irigasi tersier dari Direktorat Irigasi Ditjen Prasarana dan sarana Pertanian (PSP) Kementan jumlahnya ada puluhan Irigasi yang tersebar di 16 kecamatan di Bandung Barat ini. Saat ini di Kabupaten Bandung Barat memasuki musim tanam padi. Luas tanaman padi yang diairi irigasi tersier seluas 23 ribu hektare dari jumlah luas lahan pertanian di kabupaten Bandung Barat 31 ribu hektare. Sawah tadah hujan ada 8 ribu hektare.
Terbukti dengan adanya bantuan Irigasi tersier, embung dan pompanisasi dari kementerian pertanian, petani di kabupaten sangat terbantu dan hasil panen petani terus alami peningkatan produksi, intinya dengan adanya bantuan tersebut dari Kementan petani sangat merasakan manfaatnya,” kata pak Diar.
Dede salah satu petani di Soreang Bandung Barat mengatakan, jaringan irigasi tersier program Ditjen PSP Kementan membuatnya bisa panen hingga 3,5 ton. Padahal, lahan miliknya tidak terlalu luas. Hanya sekitar 4.000 meter persegi. Adanya program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) oleh Ditjen Prasarana dan sarana Pertanian (PSP) Kementan sangat membantu para petani di Kabupaten Bandung Barat utamanya di Soreang Jawa Barat.
Dede juga berharap, ada bantuan lainnya dari Kementerian Pertanian, seperti pupuk dan benih atau bibit yang bisa ditanam di Kabupaten Bandung untuk petani disini,” harapnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Irigasi Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mencanangkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk meningkatkan produksi padi disetiap daerah di Indonesia.
Beberapa waktu lalu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pun menekankan, salah satu hal penting untuk memaksimalkan pertanian adalah RJIT “Dengan water management seperti yang dilakukan pada RJIT, kami sudah memastikan ketersediaan air untuk lahan persawahan.
“Jadi meski harus menghadapi musim kemarau, petani tidak perlu khawatir,” kata Mentan Syahrul, karena sudah ada RJIT.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil juga mengatakan hal serupa. “Air adalah komponen penting dalam pertanian. Kami ingin memastikan aliran irigasi yang ada tidak bermasalah sehingga produksi pertanian tidak terganggu,” katanya.
Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil juga menambahkan, kegiatan RJIT bukan hanya ditujukan untuk memperbaiki saluran irigasi yang bermasalah. Tetapi bisa Ajukan Pembangunan Jaringan Irigasi ke Dinas Pertanian “RJIT juga dilakukan untuk memaksimalkan luas lahan yang terairi, sehingga produktivitas bisa meningkat dan ketahanan pangan tetap terjaga,” kata Ali Jamil. (Bahar)