BANTUAN MESIN PENGGILINGAN PADI DIREKTORAT PPHTP KEMENTAN DI BAJENG GOWA SULSEL, MULAI DIOPERASIKAN BULAN MARET TAHUN INI
Jakartanewsonline.com– Makassar, Kementerian Pertanian melelui Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan bantuan dana untuk pembangunan Gudang penggilingan padi yang biasa disebut Rice Milling Plant (RMP) berikut mesin penggilingan padinya dan pembangunan gudang dan mesin pengering padi (Dryer).
Menurut Ketua harian gapoktan Ujung Tanah Bajeng, yang meembawahi 32 kelompok tani, Husni Thamrin, saat ini mesin RMP dan Dryer bantuan Direktorat PPHTP Tanaman Pangan Kementan tahun anggaran 2023 akan dioperasikan bulan Maret tahun 2024 ini, akan di uji coba penggunaanya saat memasuki panen raya padi pertengahan bulan maret.
Ia juga mengatakan, beberapa hari lalu tim dari BPK sudah datang melakukan pemeriksaan terkait anggaran dan pembangunan bantuan pembangunan gudan dan mesin RMP dan pembangunan Dryer, hasil pemeriksaan BPK dinyatakan tidak ada masalah terkait anggaran bantuan tersebut dan clean atau bersih setelah tim BPK mengecek lansung di lapangan,” kata Husni Thamrin.
Ketua harian gapoktan Ujung Tanah Bajeng Husni Thamrin juga menjelaskan, saat ini dilokasi bantuan dari PPHTP Tanaman Pangan Kementan sedang dilakukan pembuatan jalan masuk di area gudang dan pemasangan daya listrik 147 kpa menelan biaya hampir 2 rts juta dari dana swadaya para kelompok tani ujung tana bajeng Gowa.
Kunjungan lapangan ke Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, Kamis (22/2/2024) mendapatkan laporan bahwa, pembangunan gudang RMP pembangunan gudangnya senilai 900 juta. Luas gudangnya 2300 meter, Tanah gudangnya milik Gapoktan Bajeng. Pembangunan gudang Dryer nilai bantuannya 600 juta. Nilai harga mesin RMP nya berkisar miliaran Rupiah.
Menurut Ketua harian gapoktan Ujung Tanah Bajeng Husni Thamrin, RMP bantuan Direktorat PPHTP Tanaman Pangan Kementan yang dibangun ini mampu mengiling gabah 3 ton per jam nya. Sedangkan Kapasitas pengering padinya atau dryer berkisar 30 ton per 8 jam. 1 pada akhir desember tahun 2023 lalu sudah rampung semua pembangunannya dan siap dioperasikan pertengahan bulan maret tahun 2024 ini.
Menurut Ketua harian gapoktan Ujung Tanah Bajeng, yang meembawahi 30 kelompok tani, Husni Thamrin, luas areal persawahan yang produktif di Kecamatan Bajeng ada sekitar kurang lebih 400 hektare yang dikelola petani gapoktan setempat,” kata Husni Thamrin.
Ia juga mengatakan, tahun lalu banyak pedagang beras dari luar kabupaten Gowa sengaja datang ke kecamatan Bajeng ini untuk membeli hasil panen dari petani setempat. Diperkirakan harga gabah tahun ini dipetani Hasil panen gabah dibeli sekitar Rp 9000-10000 per kg tahun ini, dilihat kondisi harga beras saat ini di pedagang harganya berkisar Rp 15 ribu hingga 17 ribu per kilo gram nya.
Kadistan Kabupaten Gowa Fajaruddin saat ditemui diruangan kerjanya di kota Sunggumnasa Gowa Sulsel mengatakan, Saat ini kondisi pertanaman padi di Kabupaten Gowa sebentar lagi akan memasuki panen raya, sekitar bulan maret ini. Diharapkan panen raya tahun ini akan berjalan lancar sesuai harapan petani. Terkait bantuan penggilingan padi dari pemerintah pusat melalui direktorat PPHTP Tanaman Pangan Kementan akan membawa manfaat besar bagi petani di Bajeng ini, paling tidak dari sisi ekonomi petani bisa sejahtera taraf kehidupannya,”katanya.
Bantuan Pembangunan gudang penggilingan padi dan mesinnya serta dryernya akan digunakan saat musin panen padi bulan depan. Diharapkan petani akan lansung menggiling padinya di RMP tersebut. Tidak menutup kemungkinan banyak pedagang dari luar kabupaten Gowa akan datang saat panen raya nanti sekaligus memanfaatkan RMP tersebut.
Kadistan Gowa Fajaruddin juga menuturkan, sebaiknya ada kerjasama petani dengan pihak penggilingan padi untuk bisa saling berkolobirasi pada panen raya tahun ini. Agar petani bisa menikmati hasil panen nya dengan harga yang wajar dan tidak rugi, di sisi lain pihak penggilingan juga seperti itu sama sama ada keuntungan. (Bahar/Rifky)