OPTMALISASI LAHAN PERTANIAN DI BANDUNG JAWA BARAT SUDAH BERJALAN BAIK


Jakartanewsonline.com– Bandung, Saat ini opimalisasi lahan pertanian di Kabupaten bandung sudah berjalan baik. Setiap lahan digunakan untuk menanam padi atau tanaman sayur-sayuran dan tanaman yang bisa dipanen jangka pendek. Demikian disampaikan Ir. Edi Mulyana Kepala Bidang Prasarana dan sarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Ia juga mengatakan, Setiap lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung ditanami oleh para petani, agar tak ada yang menganggur terlalu lama. Petani disini setelah panen mulai tanam kembali, ada yang tanam sayuran ataupun dilakukan pengolahan lahan untuk ditanami kembali padi non organik dan padi organik,” katanya.

Menurut Dadang salah satu petani Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Barat mengatakan, dengan adanya bantuan program pemerintah lewat Kementerian Pertanian tanam padi dan panen padi tahun ini hasilnya sangat baik. Tanam padi non organik dan budidaya padi organik yang saat ini kami lakukan selama 20 tahun sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh para petani di sini,” katanya.

“Hasil panen tahun ini padi non organik dan padi organik lebih menguntungkan, karena biaya produksi jauh lebih murah serta harga beras yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Utamnya di Kabupaten Bandung Barat,” tuturnya.

“Poktan mekarwangi setelah adanya bantuan Irigasi perpompaan dari pemerintah tahun lalu, kali ini dapat menanam padi sebanyak 3 kali tanam dalam 1 tahun yang semula hanya 1 kali dalam 1 tahun, bahkan bertekad akan menanam padi sebanyak 4 kali dalam satu tahun pada lahan yang sama (IP 400),” kata Dadang.

Dadang juga mengatakan, Program Kementan melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP Kementan) seperti bantuan pupuk, Irigasi tersier, pompanisasi dan embun serta bantuan mesin pertanian sudah banyak petani merasakan manfaatnya dari program-program tersebut, Petani memanfaatkan lahan-lahan yang biasanya tidak ditanami dengan cepat, kini petani mulai memanfaatkan dan mengoptimalkan semua lahan yang ada di sini,” tuturnya.

Ujang kayat salah satu petani di Kabupaten Bandung juga menambahkan, Kabupaten Bandung memiliki lahan yang cukup luas dan dapat dimanfaatkan untuk tanaman palawija dan tanaman lainnya. Selain itu, disamping itu sumber daya manusia generasi muda yang dinilai cakap dalam bertani dapat terfasilitasi.

“Saya kira banyak tanah di Kabupaten Bandung yang bisa di olah dan ditanami produk pertanian, banyak kesempatan pasar yang kita peroleh jika kita olah lahan untuk di tanami produk pertanian. Dan disini banyak generasi muda yang mulai menekuni pertanian karena dianggap menguntungkan hasil yang diperoleh jika bertani,” ujar Ujang Kayat.

Pantauan media ke daerah Bandung dan sekitarnya, sabtu (12/3/2022) mendapatkan laporan bahwa, prakiraan luas panen lahan pertanian padi tahun ini di Kabupaten Bandung mencapai 19.820 hektare pada November-Desember 2021 ini. Hal itu setelah periode tanam pada Agustus-Oktober seluas 20.860 hektare. Dengan produksi gabah kering panen 123.478.600 kg atau beras 86.435.020 kg, jumlah penduduk 3,4 juta dan kebutuhan konsumsi beras 27.774.000 kg/bulan di Kabupaten Bandung.

“Kebutuhan beras antara November 2021 hingga Januari 2022 sebanyak 83.232.000 kg, maka cadangan beras mencapai 3.203.000 kg. Artinya, persediaan beras dari sisi produksi di Kabupaten Bandung untuk menghadapi Bulan puasa dan Hari Raya Lebaran Tahun 2022 ini diharapkan semua kebutuhan pangan tercukupi.

Potensi panen se Kabupaten Bandung panen mendatang diprediksi seluas 9.354 ha dengan estimasi produksi 57.195 ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan pada Agustus nanti diprediksi panen hingga 11.037 ha dengan estimasi produksi 78.061 ton GKG. Harga rata rata Rp 4.700-/kg gabah kering panen (GKP) dan Rp 5.800/kg GKG.

“Di sini, hamparan seluas 152 hektar siap dipanen nanti dengan varietas inpari 30 dengan produktivitas sekitar 6,8 ton GKP/ hektar dan harga GKP Rp 4.700/kg. Pada musim panen diharapkan tetap jaga stabilisasi harga dan tentunya ini sekaligus menambah kesejahteraan petani.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Diar Hadi Gusdinar saat di konfirmasi di Kabupaten Bandung, saat media melakukan pantauan di Kabupaten Bandung mengatakan, memang betul saat ini petani di Kabupaten Bandung sudah mengoptimalkan semua lahan-lahan tidur untuk ditanami padi atau tanaman-tanaman lainnya seperti sayur sayuran. Lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung terus dioptimalkan untuk menghasilkan produksi padi secara kontinyu, setelah selesai panen langsung tanam lagi,” katanya.

Kabupaten Bandung saat ini sudah memasuki masa tanam padi. Luas tanaman padi yang diairi irigasi tersier seluas 23 ribu hektare dari jumlah luas lahan pertanian di kabupaten Bandung Barat 31 ribu hektare. Sawah tadah hujan ada 8 ribu hektare,,” kata Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Diar Hadi Gusdinar. (Bahar)

Berita Terkait

Top