PANEN PADI TAHUN INI MELIMPAH OPTMALISASI LAHAN PERTANIAN DI BANDUNG SUDAH BERJALAN BAIK


Jakartanewsonline.com– Bandung, Panen padi di wilayah Bandung dan sekitarnya tahun ini hasilnya sangat baik dan panennya melimpah. Hal ini terkait adanya opimalisasi lahan pertanian di Kabupaten bandung sudah berjalan baik. Setiap lahan digunakan untuk menanam padi atau tanaman sayur-sayuran dan tanaman yang bisa dipanen jangka pendek. Demikian disampaikan Ir. Edi Mulyana Kepala Bidang Prasarana dan sarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Ia juga mengatakan, Setiap lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung ditanami oleh para petani, agar tak ada yang menganggur terlalu lama. Petani disini setelah panen mulai tanam kembali, ada yang tanam sayuran ataupun dilakukan pengolahan lahan untuk ditanami kembali padi non organik dan padi organik,” katanya.

Menurut Dadang salah satu petani Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Barat, Selasa (21/3/2023) mengatakan, dengan adanya bantuan program pemerintah lewat Kementerian Pertanian tanam padi dan panen padi tahun ini hasilnya sangat baik. Tanam padi non organik dan budidaya padi organik yang saat ini kami lakukan selama 20 tahun sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh para petani di sini,” katanya.

“Hasil panen tahun ini padi non organik dan padi organik lebih menguntungkan, karena biaya produksi jauh lebih murah serta harga beras yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Utamanya di Kabupaten Bandung Barat,” tuturnya.

Ujang kayat salah satu petani di Kabupaten Bandung juga menambahkan, Kabupaten Bandung memiliki lahan yang cukup luas dan dapat dimanfaatkan untuk tanaman palawija dan tanaman lainnya. Selain itu, disamping itu sumber daya manusia generasi muda yang dinilai cakap dalam bertani dapat terfasilitasi.

“Saya kira banyak tanah di Kabupaten Bandung yang bisa di olah dan ditanami produk pertanian, banyak kesempatan pasar yang kita peroleh jika kita olah lahan untuk di tanami produk pertanian. Dan disini banyak generasi muda yang mulai menekuni pertanian karena dianggap menguntungkan hasil yang diperoleh jika bertani,” kata Ujang Kayat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat Dadan Hidayat mengatakan Maret ini Jawa Baratmemasuki musim panen utama. “Maret sebanyak 251 ribu hektare, April 196 ribu hektare,” kata dia, pada wartawan di Bandung.

Dadan mengatakan panen di Jawa Barat berlangsung sejak Januari hingga April. Pada Januari luas panen menembus 84 ribu hektare, Februari 143 ribu hektare, Maret 251 ribu hektare, dan April 196 ribu hektare. “Sekarang masuk musim panen utama,” kata dia.

Menurut dia total luas panen sepanjang Januari-April menembus 635.975 hektare, itu setara hampir sepertiga target produksi padi Jawa Barat “Dari rencana produksi di atas 1,7 juta hektare,” kata dia.

Dadan mengatakan seharusnya stok beras pada Lebaran ini Harusnya aman,” kata dia. Harga panen padi juga menguntungkan petani. “Harga sekarang lagi bagus, kalau kacamata saya sebagai pembina. Karena Badan Pangan Nasional sudah menetapkan. Harga kemarin, gabah kering panen ada di angka Rp 5 ribu. Itu memperbaiki harga,
sebelumnya Rp 4.200,” kata dia.

Ia mengatakan beras panen tersebut diharapkan bisa diserap Bulog. “Harapannya padi dan gabah kita juga dibeli Bulog,” kata dia. Di Indramayu misalnya Bulog ditawari menyerap beras produksi petani dari varietas lokal yang merupakan 75 persen hasil produksi daerah tersebut. “Bulog siap menyerap,” kata dia.

Saat ini HPP untuk gabah dan beras. Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp 5.000/kilogram, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkatpenggilingan Rp 5.100/ kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp 6.200/ kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp 6.300/kilogram, dan beras di gudang Perum Bulog Rp 9.950/kilogram. (Bahar)

Berita Terkait

Top