PERBAIKAN IRIGASI DAN POMPANISASI PERTANIAN JADI SOLUSI DAMPAK ELNINO DI SULSEL


Jakartanewsonline.com– Makassar, Kekeringan yang melanda lahan pertanian di beberapa kabupaten di Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) akibat fenomena elnino semakin berdampak bagi pertanaman komuditas pertanian dibeberapa tempat. pompanisasi dan perbaikan irigasi tersier, pembuatan sumur dalam, pembuatan embung menjadi solusi untuk kelansungan pertanaman padi dan beberapa komoditas pertanian lainnya di Sulsel.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Mario Mega MP, di rauangan Kantornya di kota Makassar, Senin (2/10/2023).

Menurut Kabid Mario, tahun lalu Kabupaten Gowa jarinagn irigasi tersiernya 950 Hektare (he), tahun sekarang ada 100 he 50 he di Kabupaten Gowa 50 he di Kabuapten wajo 50 he.. Optmalisasi lahan kering disitu ada perbaikan irigasi 650 he.

“Perbaikan jaringan irigasi tahun ini optimalisasi lahan 50 he, di sulsel ini ada dua titik sementara mau jalan di Kabupaten Wajo dan Kabuapten Gowa. Seratus he di dua kabuapten tersebut. perbaikan irigasi dan pompanisasi menjadi solusi kekeringan yang melanda dibeberapa kabupaten di Makassar sulsel.

Ia juga menjelaskan, untuk mengoptimalkan lahan kering pembuatan bak penampungan air dan pipanisasi dan pembuatan embung saat ini proposal sedang dilakukan verifikasi untuk pengusulan ke pusat. nilai pembuatan embung menelan biaya 120 jt dan 75 juta untuk jaringan irigasi tersier 100 meter 1 paket bisa mengairi 50 he sawah.

Menurut Kabid Mario, saat ini banyak jaringan irigasi tersier di kabupaten Gowa yang rusak yang perlu perbaikan dan penanganan serius.luas baku sawah di kabupaten gowa luasnya 36 ribu he, yang terbagi dibebrapa kecamatan desa di sana.

Muhajir Daeng Bonto salah satu petani di Kecamatan Bajeng kabupaten Gowa Sulsel, saat bincang-bincang pada pantauan lapangan di daerah Gowa dan sekitarnya mengatakan, program kementerian petanian sangat membantu petani di sini,” katanya.

Muhajir Daeng Bonto juga mengatakan, dengan peningkatan produksi padi setiap tahunnya di berbagai kabupaten di Sulsel, tidak terlepas dari adanya bantuan program dari Kementerian Pertanian melalui Ditjen PSP. Dicontohkannya seperti adanya program irigasi pengairan ke sawah-sawah dan pengairan lewat pompanisasi pipa-pipa oleh pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen PSP Kementerian Pertanian.

“Panen padi beberapa tahun belakangan ini sampai sekarang hasil panen padi para petani semakin membaik dan mengalami peningkatan. Biasanya panen padi di lahan 1 hektare 5 sampai 6 ton, dengan adanya irigasi dan pengairan yang baik meningkat menjadi 7 ton lebih per hektare nya,” katanya.

Ia juga mengatakan, pengaruh dengan adanya irigasi dan pengairan yang baik hasil panen padi tahun ini diprediksi di berbagai kabupaten di Sulsel dan sekitarnya lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Berharap kedepandilakukan lagi program-program bantuan dari kementan utamanya benih, pupuk dan pembuatan irigasi tersier yang banyak untuk mengairi sawah yang jauh dari sumber air agar pengairan merata kesetiap pelosok desa,” kata Muhajir Daeng Bonto.

Pada kesempatan yang berbeda, Kadir daeng Ngunjung Salah satu petani di Kabupaten Maros mengatakan, program Kementerian pertanian sudah banyak membantu para petani di desanya. Beberapa waktu lalu Kementerian Pertanian (Kementan) sudah pernah merealisasikan program bantuan alsintan dan pupuk. Program Kementerian Pertanian sangat membantu para petani di Kabupaten Maros ini,” kata Kadir daeng Ngunjung.

Menurutnya, untuk pengairan sawah-sawah yang kekurangan air pada saat musim kemarau seperti sekarang,ia berharap ada bantuan pompa air dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, Kalau musim hujan petani tidak terlalu khawatir kekurangan air, tapi kalau musim kemarau pompa air dan irigasi perpipaan sangat membantu para petani yang sawahnya kekurangan air,” tuturnya.

“kata Kadir daeng Ngunjung sangat berharap program terkait irigasi kedepan ditambah lagi untuk para petani. Misalnya penambahan pembanguna irigasi tersier dan irigasi perpipaan dan bantuan pompanisasi, agar petani tidak lagi kekurangan air saat musim tanam padi. Kalau kekurangan air sangat berpengaruh dengan hasil panen nya,”
katanya.

Informasi yang didapatkan di kantor dinas provinsi Sulsel terkait realisasi panen padi di 24 Kabuapten di sulesel bulan Juni lalu sebesar 36131.75 ton. Untuk bulan Juli sebesar 32122.32 ton. Untuk masa tanam Oktober maret atau sering disebut Okmar total luas tanam 551.077 hektare.untuk masa tanam padi kedua total luas 597.604 hektare total jumlah luas keseluruhan tanam padi di wilayah 3 sektor seluas 1.148.681 juta hektare.

“Sedangkan untuk bulan Agustus tahun ini baru ada realisasi panen padi di 4 kabupaten, sebesar 3386.55 ton. Sedangkan untuk rencana tanam padi Bulan April -September (ASEP) tahun 2023 ini di 9 kabupaten yang masuk wilayah sektor barat di sulsel, luas tanam padi jumlah totalnya, 265.553 hektare.

Untuk wilayah tanam padi sektor timur, yang meliputi 8 kabupaten di sulsel seluas 657.328 hektare. Untuk tanam padi di 7 wilayah kabupaten yang masuk daerah peralihan seluas 225.779 hektare. dengan total keseluruhan di 3 wilayah di sulsel seluas 1.148.681 juta hektare.  (Bahar)

 

Berita Terkait

Top