PRODUKSI BERAS HITAM KABUPATEN INDRAMAYU BERPELUANG UNTUK DI EKSPOR
Jakartanewsonline.com– Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, merupakan daerah penyumbang beras tertinggi di Indonesia. Pada tahun lalu Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) merilis 10 daerah produsen beras tertinggi, peringkat satu nasional diduduki Kabupaten Indramayu.
Ketertarikan Pemerintah Kecamatan Gabus Wetan Kabupaten Indramayu terhadap tanaman padi jenis Black Madras atau sering disebut jenis beras hitam di buktikan dengan menanam padi Black Madras di sawah seluas 1.400 meter lebih, ketertarikan tersebut lantaran jenis padi Black Madras mempunyai Harga jual yang tinggi rendah lemak serta kesehatan jatung. Beras yang warnanya hitam ini sangat diminati di mancanegara dan sangat berpeluang untuk ekspor.
Pantauan media ke Kabupaten Indramayu, Rabu (28/7/2021) mendapatkan laporan dari Camat Kecamatan Gabus Wetan Keabupaten Indramayu H Moh Iskak Iskandar, MSos menurutnya padi Black Madras yang berasal dari negeri sakura Jepang imempunyai keunikan tersendiri dari daun terlihat berwarna hitam namun bila dekat akan berwarna hitam keungu-unguan tapi tetap warna beras akan putih serta banyak manfaat untuk kesehatan dan rendah akan lemak.
“Ia juga mengatakan, Hasil panennya bisa mencapai 9 ton per hektare. Harganya mahal, itulah yang membuat tertarik,” kata iskandar saat melihat tanaman padi Black Madras bersama jajaranya.
Sementara itu, pada tahun lalu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan menyebutkan merilis 10 kabupaten di Indonesia sebagai produsen beras tertinggi tahun 2019 berdasarkan hasil penghitungan BPS menggunakan metode KSA. Nomor pertama adalah Kabupaten Indramayu yang terletak di Jabar. Indramayu memiliki luas panen padi 215,731 hektar. Dari luas ini, diperoleh produksi padi 1.376.429,68 ton gabah kering giling (GKG) atau produksi berasnya sebesar 789.657,71
Dia berharap dengan ditanamnya padi jenis Black Madras itu bisa berhasil dan panen dengan hasil yang memuaskan dengan tujuan masyarakat bisa mengikuti jejak yang kami lakukan terlebih Kecamatan Gabus Wetan Merupakan penghasil padi terbesar di Kabupaten Indramayu. Beras ini sangat diminati di mancanegara dan sangat besar berpeluang untuk di ekspor. Nantinya kita akan bersinergi dengan pemerintah daerah/Provinsi dan pusat tentunya dari kementerian pertanian untuk kerjasama dalam upaya ekspor.
“Kalau ternyata cocok dan hasilnya memuaskan, ya kita berharap bisa diikuti oleh petani lainnya. Mudah-mudahan jenis padi Black Madras ini bisa menjadi ciri khas dari Desa Sekarmulya,” teturnya.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, H. Takmid mengapresiasi hasil panen tersebut yang merupakan kerja keras petani. Takmid juga menyambut baik kehadiran beras hitam yang mendongkrak hasil panen ditengah kesulitan mendapatkan pupuk.
Takmid menerangkan bahwa pada tahun lalu Kabupaten Indramayu menjadi juara 1 di Nasional penghasil beras. Ia mengajak petani untuk mempertahankan prestasi dan kerja kerasnya.
H.Takmid juga menambahkan bahwa dukungan dan perhatian serta dukungan pemerintah daerah dan pusat melalui dinas pertanian dalam penyediaan sarana dan prasarana termasuk pupuk. Kita juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat, Kami juga siap melakukan pendampingan dan penyuluhan kepada petani lain,” tuturnya. (Bhr)