TANAMAN PORANG DI KABUPATEN GARUT BERPELUANG EKSPOR


Petani Porang di Kabupaten Garut potensi ekspor sangat besar

Jakartanewsonline.com, Garut- Tanaman Porang saat ini menjadi komoditas yang menjanjikan karena memiliki nilai jual tinggi. Tak heran jika semakin banyak orang yang mencoba membudidayakan tanaman komoditas ekspor ini. Padahal dulu, tanaman umbi-umbian Porang ini dianggap makanan ular.

Deden salah satu petani porang di Kabupaten Garut saat berbincang-bincang dengan media, Jumat (2/7/2021) mengatakan, terkait pertanaman porang saat ini di garut para petani berlomba-lomba menanam porang karena dinilai harganya juga sangat baik dan peluang untuk di ekspor sangat besar, tentunya dengan bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daeran dengan program Gratieks (Gerakan tiga kali ekspor dalam setahun),” katanya.

Menurut Deden, awalnya saya mendengar dari teman, bahwa tanaman Porang atau istilah orang Sunda sejenis tanaman liat Gadung kini mulai laku dipasaran bahkan harganya pun cukup fantastis,” makanya saya dan petani porang lainnya sangat tertarik menanam porang,” kata Deden.

Deden juga menjelaskan sering membaca berita, di masa pandemi Covid-19 ini, ketika semua sektor terpuruk, sektor pertanian justru mengalami pertumbuhan yang positif. Pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. Situasi ini harus cepat disikapi oleh semua petani. Selain menghasilkan secara ekonomi, budi daya Porang bisa menyerap tenaga kerja,” jelas Deden.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar, Dadan Hidayat mengatakan pihaknya akan mendorong budi daya Porang di Jabar, untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ia bertekad, Jabar harus bisa produksi benih Porang. Tidak hanya untuk Jabar, tapi juga untuk kebutuhan nasional dan internasional.

“Kolaborasi antar instansi, telah dilakukan. Kolaborasi merupakan kunci keberhasilan untuk membudidayakan Porang. Lahan dari kehutanan, bibit Porang dari dinas pertanian. Kita hadir bersama dari satu keinginan, yakni meningkatkan peluang usaha ekspor Porang dari Jawa Barat,” ujarnya.

“Pihaknya saat ini sedang intens mendorong budi daya tanaman umbi-umbian Porang sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19.Porang menjadi peluang Jabar untuk mengembangkannya secara besar-besaran. Apalagi masih banyak lahan subur di Jabar yang dapat dimanfaatkan untuk menanam Porang. Saat ini skala budi daya Porang sifatnya masih individu, bukan usaha perkebunan. Sebab itu, kata dia, Jabar harus segera bergerak lebih dulu, mumpung peluang ekspornya terbuka lebar,” kata Hidayat.  (Bhr)

Berita Terkait

Top