KARANTINA PERTANIAN GELAR MERDEKA EKSPOR SERENTAK, DENGAN NILAI RP 12 TRILIUN KE 176 NEGARA 


Wapres Ma’aruf Amin didampingi Mentan Prof Sahrul Yasin Limpo (SYL) dan Kabadan Karantina Pertanian, Ir. Bambang, saat acara  Merdeka Ekspor di Terimal Koja, Tanjung Priok Jakarta, Selasa (15/8/2023)(*)

Jakartanewsonline.com- Memperingati Hut Kemerdekaan RI ke 78 Tahun, Badan Karantina Pertanian mengelar Merdeka Ekspor sekaligus Indonesia mengekspor sejumlah komoditas pertanian dengan nilai mencapai Rp 2,294 triliun ke 37 negara. Adapun komoditas pertanian tersebut seperti buah durian, jahe, pakan ternak, dan tepung tulang. Bukan hanya di Pelabuhan Tanjung Priok. Ekspor produk pertanian dilakukan serentak hari ini di seluruh pos border Karantina Indonesia seperti pelabuhan laut, pos lintas batas negara, maupun bandar udara. Adapun total ekspor secara nasional pada kegiatan ini senilai Rp 12,45 triliun ke 176 negara tujuan.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di kawasan Terminal Petikemas, Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Hari ini kita melakukan ekspor yang kesekian kalinya, bukan yang pertama kali, dan ekspor kita tahun ini kata Bapak Menteri Pertanian akan bisa mencapai 900 Triliun, Kita harapkan juga apa yang kita ekspor itu bukan hanya mentah tetapi juga sudah dihilirisasi,” Ungkap Ma’aruf Amin usai Merdeka Ekspor di Terimal Koja, Tanjung Priok
Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Wapres memberikan penghargaan Adikarya Naraya kepada , Dirjen PSP Kementan Ir. Ali Jamil , MP, Ph.D, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan pembangunan, Stafsus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian, Prof Imam Mujahid,  Plt Kepala BSIP Prof Fadjry Djufry, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir. Bambang,  Kepala BPPSDMP, Prof Dedi, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. Ir.Nasrullah, Dirjen Perkebunan,  Andi Nur Alam Syah ,Dirjen Hortikultura,Prihasto ,Dirjen Tanaman Pangan,Suwandi, Sekjen Kementan, Kasdi.

Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya-upaya peningkatan ekspor. Upaya tersebut terbukti berdampak positif terhadap peningkatan ekspor pertanian yang cukup signifikan.

Meski pandemi disertai dengan ketegangan politik yang terjadi di sejumlah negara, tahun 2020 ekspor pertanian mampu mencapai Rp 451,77 triliun, meningkat 15,79% dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 390,16 triliun. Begitu juga di tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp 616,35 triliun meningkat 36,43% jika
dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu tahun 2022, ekspor pertanian mencapai Rp 658,18 triliun meningkat 6,79% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, ekspor pertanian juga diprediksi meningkat, realisasi ekspor pertanian periode Januari-Juni 2023 tercatat telah mencapai Rp 260,33 triliun, angka ini diprediksi akan terus meningkat.

Ma’aruf meminta ke depan ekspor pertanian dapat didominasi dengan produk hilir siap pakai yang memiliki nilai tambah. Untuk itu perlu adanya keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kita ingin hilirisasi produk pertanian ini dapat membantu masyarakat kecil yang berproduksi kemudian dihilirasi dan di ekspor, jadi ini akan membantu usaha masyarakat, terutama UMKM,” katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kegiatan ekspor komoditas pertanian ini akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk. Jadi tidak lagi diekspor mentah-mentah.

“Kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggaan karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras,” ungkapnya. (*/Bahar)

Berita Terkait

Top