KEMENTERIAN PERTANIAN DAN KEMENTERIAN PU KERJASAMA SUKSESKAN PROGRAM SWASEMBADA PANGAN


Jakartanewsonline.com– Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman didampingi Sekjen Kementan, Ali Jamil dan Kepala BSIP, Fadjry Djufry, Dirjen PSP Kementan, Andi Nur Alam, melakukan pertemuan sekaligus kerjasama yang dituangkan dalam MoU bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo. Dalam pertemuan pagi itu sepakat kerja sama untuk menyukseskan program swasembada pangan program presiden baru Prabowo-Gibran dalam 4 tahun kedepan sudah swasembada pangan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dan Menteri PU Dody Hanggodo pada acar pagi itu melakukan pertemuan dan Rapat Koordinasi Optimalisasi Pemanfaatan Bendungan untuk Irigasi Pertanian, di Gedung A kantor Kementan kawasan Ragunan Jakarta selatan Jumat (8/11/2024). Dihadiri jajaran eselon satu pada dua kementerian tersebut.

Pada acara pagi itu, dilakukan pula penandatanganan MoU antara Kementerian PU dan Kementan yang menyepakati kerja sama untuk menyukseskan program swasembada pangan. Bersama Kementan, Kementerian PU menargetkan 1 juta hektar lahan sawah dapat dialiri oleh jaringan irigasi. Sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan meningkatkan produksi pertanian.

Mentan Andi Amran Sulaiman berterimakasih kepada Kementerian PU dan jajaran atas komitmen bersama dalam menyukseskan ketahanan pangan nasional. “Kami menargetkan 1 juta hektar oplah lahan, dan kami akan menaikkan IP 1 kali. Dari 1 juta hektar tersebut, kita bisa menghasilkan padi sebesar 5 juta ton,”kata Mentan Amran.

Mentan Amran juga menjelaskan,kersama Kementerian pertanian dan kementerian PU, akan membentuk satu tim untuk menjalankan visi Presiden Prabowo Subianto, yaitu swasembada pangan dalam waktu singkat. “Targetnya, dalam 4 tahun tapi mudah-mudahan dapat dicapai dalam waktu singkat,” jelas Mentan Amran.

Mentan Andi Amran juga ingin mendorong pemberdayaan generasi muda untuk terlibat dalam mendukung swasembada pangan dengan menjadi Petani Milenial. Menurutnya, para petani milenial ini bisa meraup hingga Rp 10 juta per bulan. Mentan Amran juga menjelaskan, sudah ada 3.000 orang yang ikut program Petani Milenial. Sedangkan, ada 20.000 orang lainnya yang saat ini sudah mendaftar untuk ikut program tersebut.

“Kalau mereka terlibat, itu dapat Rp 10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, Rp 2 juta, Rp 3 juta. Artinya menarik kan?,” kata Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.

Menurut Mentan Amran, kalau kita cetak sawah, bangun sawah, kemudian kita tinggalkan, kalau diolah secara manual, pakai tangan, tidak mungkin satu keluarga, empat orang, mengelola 1.000 hektare, 5.000 hektare. Sekarang kita memanfaatkan SDA yang melimpah, kemudian ada teknologi yang kita sudah kuasai,” tuturnya.

Dengan tercapainya target cetak sawah 3 juta hektare dalam 4 tahun dan optimalisasi lahan (oplah) 1 juta hektare di 2025, Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia.

“Mimpi kami adalah seluruh cetak sawah di Indonesia, 3 juta hektare, itu menjadi transformasi pertanian tradisional ke modern, sejajar dengan, klaster ini, sejajar dengan Amerika, Jepang, dengan Korea, dengan negara-negara maju di dunia. Sehingga, nanti tidak ada alasan, Indonesia tidak menjadi lumbung pangan dunia,” katanya.

Pada kesempatan yang sama menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody menyampaikan, setelah ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan akan berkolaborasi untuk melakukan koordinasi. “Sehingga, mulai hari ini Jumat, kami bisa bekerja bersama demi mewujudkan percepatan swasembada pangan nasional program presiden Prabowo dan wapres Gibran,” katanya. (Bahar)

Berita Terkait

Top