PROGRAM KUR PERTANIAN SANGAT DINANTIKAN PETANI BUNGA HIAS DI KABUPATEN CIANJUR
Jakartanewsonline.com- Cianjur, Kementerian Pertanian RI (Kementan) mendorong produksi tanaman hias khususnya Krisan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Berbagai bantuan seperti alat pertanian pengolah tanah, pupuk serta bahan bibit sudah di gelontorkan ke opetani bunga hias di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Dan sangat membantu lagi petani bunga hias kalau pembiyaannya di tangani oleh program KUR pertanian.
Menurut Mamad Ahmad Petani Krisan sekaligus ketua kelompok tani tanaman hias Hijau Daun Cianjur, Dimasa pandemi covid-19 dan penerapan PPKM oleh pemerintah, Untungnya mendapat bantuan, seperti pupuk, handspliter maupun berupa bibit dari Kementan. Setidaknya membantu kehidupan dan mendukung produksi para petani di Kabupaten Cianjur,” ungkap Ketua Kelompok Tani, Hijau Daun, Desa Kawungluwuk, Kec. Sukaresmi, Kab.Cianjur Jawa Barat, Jumat ( 20/8/2021). saat panen raya Bunga Krisan.
Mamat juga mengatakan, ingin sekali pembiyaan tanaman bunga krisnnya bisa di biayayai oleh program KUR Pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan). Program pembiyayaan KUR pertanian sangat dinantkan oleh pertani bunga hias di Kabupaten Cianjur.
Mamat juga berharap ada pengusaha yang mau membantu membeli hasil panen umbi porang dan hasil olahannya. Bahkan hingga mengupayakan untuk ekspor kedepannya. Kalau hal ini terwujud para petani lebih fokus lagi dan semangat dalam membudidayakan umbi porang ini. Utamnya perbaikan kualitas tanaman porang harus ditingkatkan lagi sehingga mampu bersaing dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani disini,” kata Dedi.
Mamad juga mengatakan, petani Krisan saat sebelum Puasa dan Lebatan kemarin memetik hasil gemilang dengan pwrmintaan meningkat serta harga tinggi di kisaran Rp.10.000- Rp15.000. “Patani saat menjelang puasa dan lebaran kemarin optimis sekali, permintaan naik dan harga menguntungkan. Patani juga tambah areal tanama.”
Hanya saja, lanjut Mamad, ketika memasuki PPKM darurat bulang Juni dan Juli, permintaan drastis anjlok. Pesanan dari kegiatan pernikahan terus menurun, dan karangan bunga ucapan juga tidak ada.
“Kami sadar, selanjutnya memasuki masa-masa berat, untuk petani Krisan dimasa PPKM Covid- 19 ini, penghasilan menurun drastis,” ucapnya.
Sekarang ini, lanjut Mamad, harga per ikat bunga Krisan, yang terdiri 10 batang bunga hanya dihargai Rp3.000 saja. Itupun masih beruntung ada pembelinya, terkadang harus dibuang begitu saja.
“Memang tidak semua menggantungkan pasar, ada beberapa petani melakukan kontrak, sehingga harganya lebih stabil.”
Di tempat yang sama M Topik, Ketua Kelompok Tani Sejahtera mengatakan, bahwa pasokan Bunga Krisan sedang memuncak, sehingga harus bersaing di pasar. Ia mencontohkan kondisi di Pasar Gembrong, Jakarta sebqgai tujuan utama pengiriman bunga Krisan, setiap hari terus dikirim.
“Bunga-bunga itu, sampai di Pasar Gembrong hanya terdiam, kalau berlangaung lama, maka tumpang tindih dengan pengiriman baru. Kalau begini ya dibuang,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura, Kabupaten Cianjur, Winny Parwinia mengatakan, Program pembiyayaan KUR Pertanian bisa sangat membantu petani bunga hias untuk pengembangan tanaman kedepan. Serta perlunya keterlibatan lebih besar bagi asosiasi petani Krisan untuk turut mendorong pasar tanaman hias di Cianjur. Asosiasi bisa mendorong berdirinya pasar khusus tanaman hias di kab.Cianjur.
“Jangan para petani disini, sebagai pengikut tetapi penentu pasar. Pasar tanaman hias beperan dalam hal ini.” Menurut Winny, awal bulan depan rencananya akan diadakan Gelar bunga nusantara di Balai Tanaman hias (BALTHI, BALITBANGTAN KEMENTAN) di Cianjur yang di Hadiri Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dan Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufr, serta Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto dan para pejabat lainnya di Kementan dan pejabat di Kabupaten Cianjur,
Menurut Winny, produksi tanaman hias Krisan terbesar di Cianjur di Sukaresmi dan Cibadak. Di Jawa Barat, Kab.Cinajur produksi bunga Krisan teebesar. “Untuk membantu penyerapan Bunga Krisan, Kementan telah memborong bunga untuk berbagai Rumah Sakit untuk dimanfaatkan para Nakes. Demikian juga, Dinas pertanian juga membantu mwnyerap dengan membeli untuk Rumah Sakit daerah.” katanya.
Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, KUR merupakan solusi untuk memecahkan masalah permodalan yang sering kali dihadapi petani, utamanya tiap memasuki musim tanam.
“Salah satu kendala yang kerap ditemui petani atau pun pelaku usaha tani lainnya adalah permodalan. Dengan KUR, masalah ini bisa diselesaikan,” tuturnya.
Alasan tersebut, sambung dia, membuat Kementan terus menggonjot para petani pengguna KUR. Manfaat KUR bisa sangat dirasakan petani, utamanya untuk membantu meningkatkan produktivitas dan menaikkan nilai produk pertanian,” tuturnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Pembiyayaan Pertanian Ditjen Prasarana Dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan , Indah Megawati mengatakan, tahun ini Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan serapan Kredit Usaha Rakyat di kalangan petani yang selama ini masih perlu didorong agar manfaatnya lebih besar lagi ke petani . KUR pertanian dinilai sangat produktif, terutama untuk komoditi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian, Indah Megawati juga menjelaskan, salah satu strategi peningkatan penyerapan KUR pertanian adalah dengan mendorong pemanfaatan di sektor hilir.
“Kami mendorong pemanfaatan KUR untuk pembelian alat pertanian,” kata Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian,” kata Indah Megawati. (Bhr)